Rabu, 24 Juli 2019

Pembelajaran Matematika




Pembelajaran Matematika





Dalam video diatas menunjukkan persiapan guru sebelum mengajar, langkah-langkah pembelajaran, membuat siswa menjadi aktif, kreatif dan kritis dalam menyelesaikan sebuah soal, serta memanfaatkan lingkungan sekitar untuk diamati atau dijadikan reverensi sebuah soal. Video diatas juga salah satu contoh pembelajaran untuk kurikulum 2013 yang menuntut siswa lebih aktif dan berhubungan dengan lingkungan sekitar. Video diproduksi oleh Pustekkom dan Direktorat Pembinaan SMP tahun 2014.
Pembelajaran yang digunakan Pendekan Saintifik yang dilakukan salah satu guru di yogyakarta. Guru melakukan pembelajaran di tingkat SMP kelas VII dan materi pembelajarannya adalah pola bilangaan. Berikut langkah-langkah pembelajaran :
1.       Persiapan Guru
    Guru mempersiapkan pembelajaran, dengan mereview RPP, memilih media, dan membuat media pembelajaran (agar siswa lebih aktif), guru mengacu pada guru dan buku siswa.
2.       Pendahuluan
a.     Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa
b.     Guru mengecek kehadiran
c.      Guru menjelaskan kepada siswa apa tujuan dan manfaat pembelajaran pola bilangan.
3.       Kegiatan Motivasi
a.     Guru mengkaitkan situasi pada kehidupan sehari-hari dengan materi pola bilangan.
b.     Guru memperkenalkan pola bilangan pada tubuh manusia
4.       Apersepsi
a.     Siswa memberi contoh pola ciptaan manusia yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
b.     Guru dan siswa mendiskusikan pola yang ditemui di alam sekitar mereka.
c.      Membentuk kelompok terdiri 4-5 orang
5.       Kegiatan Inti
a.     Mengamati
·        Guru mengajak siswa mengamati gambar pada LKS.
·        Siswa mengamati berbagai sumber belajar dan lingkungan sekitar.
·        Siswa melakukan diskusi kelompok sebagai salah satu bentuk pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah informasi, serta mengkomunikasikan).
·        Siswa mengamati yang bisa dilakukan pada bahan belajar yang telah disiapkan ataupun pada lingkungan sekitar.
b.     Menanya
·        Kegiatan menanya bisa dilakukan dengan sesama teman, kepada guru, ataupun mencari ke sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan dibahas.(siswa akan terbangun sikab kritis,kreatif dan aktif)
c.      Mengumpulkan dan Memperoleh Informasi
·        Mengumpulkan dan memperoleh informasi bisa dilakukan dalam diskusi kelompok yang aktif dan dinamis.
·        Bimbingan dari guru diperlukan siswa untuk membangun logika penyelesaian masalah dalam pembelajaran matematika.
·        Pada saat siswa melakukan kegiatan berkelompok, guru mengamati keterlaksanaan latihan masing-masing kelompok dan memperhatikan aktifitas siswa untuk kemudian diberikan penilaian otentik (menilai satu kelompok pada beberapa aspek penilain dan pada aspek penilaian tertentu) pada sikap, keaktifan, dan kerja sama.
·        Saat berdiskusi kelompok, siswa diarahkan untuk mengolah informasi hingga menemukan simpulan bersama.
d.     Mengkomunikasikan
·        Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi secara tertulis dan lisan.
·        Bentuk komunikasi bisa dilakukan melalui kegiatan siswa menceritakan apa yang sudah ditemukan dalam kegiatan mengumpulkan dan mengolah informasi.
e.      Mencipta
·        Pada pembelajaran pola bilangan, proses pendekatan saintifik bisa diarahkan hingga kegiatan mencipta tesselasi (membentuk pola dalam kumpulan bangun datar).
6.       Kegiatan Penutup
a.     Menari kesimpulan
b.     Melakukan refleksi
c.      Memberikan tindakan lanjut (tugas/PR)
7.       Setelah pembelajaran usai, guru membuat rekap penilaian pada setiap siswa, berdasarkan hasil belajar siswa.


     Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring (5M). Pendekatan ini merujuk kepada teknik-teknik investigasi atas suatu fenomena, cara memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan dengan pengetahuan sebelumnya.
1) Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Keunggulan metode mengamati adalah peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.
2) Menanya
Menanya menurut Kemendikbud mempunyai fungsi sebagai berikut:
(a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik.
(b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
(c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
(d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
(e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
(f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
(g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
(h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
(i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.
3) Mengumpulkan data/ Mengekplorasi
Mengumpulkan data artinya siswa diajak untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak dari berbagai sumber pengetahuan
4) Menalar
Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
5) Mengkomunikasikan
Situasi kolaboratif peserta didik akan dilatih berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah (1) untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. (2) untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. (3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana peserta didik merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. (4) diperolehnya hasil belajar yang tinggi (5) untuk melatih peserta didik dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah (6) untuk mengembangkan karakter peserta didik.
Pendekatan scientific memiliki beberapa kelebihan dan juga kelemahan yaitu sebagai berikut :
·        Kelebihan Proses pembelajaran lebih terpusat pada siswa sehingga memungkinkan siswa aktif dan kreaktif dalam pembelajaran.
·        Langkah-langkah pembelajarannya sistematis sehingga memudahkan guru untuk memanajemen pelaksanaan pembelajaran.
·        Memberi peluang guru untuk lebih kreatif dan mengajak siswa untuk aktif dengan berbagai sumber belajar.
·        Langkah-langkah pembelajaran melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep hukum atau prinsip.
·        Proses pembelajarannya melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Kelemahan Metode saintifik :
·        Membutuhkan kreatifitas tinggi dari guru untuk menciptakan lingkungan belajar dengan menggunakan pendekatan scientific sehingga apabila guru tidak mau kreatif maka pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
·        Guru jarang menjelaskan materi pelajaran karena guru banyak yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini guru tidak perlu menjelaskan materinya.


Pembelajaran Matematika yang Sedang Viral








Video diatas adalah pembelajaran matematika di salah satu negara tetangga yang sedang viral. Pembelajaran dilakukan dengan tidak seperti umumnya. Guru itu mengajarkan materi dengan menggunakan lagu, gerakan, dan pemisalan yang siswa cekap tanggap. Video itu viral bukan hanya karena gurunya tapi cara penyampaian yang membuat seluruh siswanya senang saat pembelajaran berlangsung.




Mega Fitria

Author & Editor

0 komentar:

Posting Komentar