Dalam video diatas menunjukkan persiapan
guru sebelum mengajar, langkah-langkah pembelajaran, membuat siswa menjadi
aktif, kreatif dan kritis dalam menyelesaikan sebuah soal, serta memanfaatkan
lingkungan sekitar untuk diamati atau dijadikan reverensi sebuah soal. Video
diatas juga salah satu contoh pembelajaran untuk kurikulum 2013 yang menuntut
siswa lebih aktif dan berhubungan dengan lingkungan sekitar. Video diproduksi
oleh Pustekkom dan Direktorat Pembinaan SMP tahun 2014.
Pembelajaran yang digunakan Pendekan
Saintifik yang dilakukan salah satu guru di yogyakarta. Guru melakukan
pembelajaran di tingkat SMP kelas VII dan materi pembelajarannya adalah pola
bilangaan. Berikut langkah-langkah pembelajaran :
1. Persiapan Guru
Guru
mempersiapkan pembelajaran, dengan mereview RPP, memilih media, dan membuat
media pembelajaran (agar siswa lebih aktif), guru mengacu pada guru dan buku
siswa.
2. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan
berdoa
b. Guru mengecek kehadiran
c. Guru menjelaskan kepada siswa apa tujuan
dan manfaat pembelajaran pola bilangan.
3. Kegiatan Motivasi
a. Guru mengkaitkan situasi pada kehidupan
sehari-hari dengan materi pola bilangan.
b. Guru memperkenalkan pola bilangan pada
tubuh manusia
4. Apersepsi
a. Siswa memberi contoh pola ciptaan manusia
yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
b. Guru dan siswa mendiskusikan pola yang
ditemui di alam sekitar mereka.
c. Membentuk kelompok terdiri 4-5 orang
5. Kegiatan Inti
a. Mengamati
·
Guru
mengajak siswa mengamati gambar pada LKS.
·
Siswa
mengamati berbagai sumber belajar dan lingkungan sekitar.
·
Siswa
melakukan diskusi kelompok sebagai salah satu bentuk pendekatan saintifik
(mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah informasi, serta
mengkomunikasikan).
·
Siswa
mengamati yang bisa dilakukan pada bahan belajar yang telah disiapkan ataupun
pada lingkungan sekitar.
b. Menanya
·
Kegiatan
menanya bisa dilakukan dengan sesama teman, kepada guru, ataupun mencari ke
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan dibahas.(siswa akan
terbangun sikab kritis,kreatif dan aktif)
c. Mengumpulkan dan Memperoleh Informasi
·
Mengumpulkan
dan memperoleh informasi bisa dilakukan dalam diskusi kelompok yang aktif dan
dinamis.
·
Bimbingan
dari guru diperlukan siswa untuk membangun logika penyelesaian masalah dalam
pembelajaran matematika.
·
Pada
saat siswa melakukan kegiatan berkelompok, guru mengamati keterlaksanaan
latihan masing-masing kelompok dan memperhatikan aktifitas siswa untuk kemudian
diberikan penilaian otentik (menilai satu kelompok pada beberapa aspek penilain
dan pada aspek penilaian tertentu) pada sikap, keaktifan, dan kerja sama.
·
Saat
berdiskusi kelompok, siswa diarahkan untuk mengolah informasi hingga menemukan
simpulan bersama.
d. Mengkomunikasikan
·
Siswa
mengkomunikasikan hasil diskusi secara tertulis dan lisan.
·
Bentuk
komunikasi bisa dilakukan melalui kegiatan siswa menceritakan apa yang sudah
ditemukan dalam kegiatan mengumpulkan dan mengolah informasi.
e. Mencipta
·
Pada
pembelajaran pola bilangan, proses pendekatan saintifik bisa diarahkan hingga
kegiatan mencipta tesselasi (membentuk pola dalam kumpulan bangun datar).
6. Kegiatan Penutup
a. Menari kesimpulan
b. Melakukan refleksi
c. Memberikan tindakan lanjut (tugas/PR)
7. Setelah pembelajaran usai, guru membuat rekap
penilaian pada setiap siswa, berdasarkan hasil belajar siswa.
Pendekatan ilmiah
(scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan membentuk jejaring (5M). Pendekatan ini merujuk kepada
teknik-teknik investigasi atas suatu fenomena, cara memperoleh pengetahuan
baru, atau mengoreksi dan memadukan dengan pengetahuan sebelumnya.
1) Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan
proses pembelajaran. Keunggulan metode mengamati adalah peserta didik senang
dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.
2) Menanya
Menanya menurut Kemendikbud mempunyai
fungsi sebagai berikut:
(a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat,
dan perhatian peserta didik.
(b) Mendorong dan menginspirasi peserta
didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk
dirinya sendiri.
(c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta
didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
(d) Menstrukturkan tugas-tugas dan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap,
keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
(e) Membangkitkan keterampilan peserta
didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis,
sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
(f) Mendorong partisipasi peserta didik
dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik
simpulan.
(g) Membangun sikap keterbukaan untuk
saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta
mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
(h) Membiasakan peserta didik berpikir
spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
(i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan
membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.
3) Mengumpulkan data/ Mengekplorasi
Mengumpulkan data artinya siswa diajak
untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak dari berbagai sumber pengetahuan
4) Menalar
Penalaran adalah proses berfikir yang
logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
simpulan berupa pengetahuan.
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba
dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
5) Mengkomunikasikan
Situasi kolaboratif peserta didik akan
dilatih berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan
atau kelebihan masing-masing.
Tujuan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut.
Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah (1) untuk
meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik. (2) untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan
suatu masalah secara sistematik. (3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana
peserta didik merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. (4)
diperolehnya hasil belajar yang tinggi (5) untuk melatih peserta didik dalam
mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah (6) untuk
mengembangkan karakter peserta didik.
Pendekatan scientific
memiliki beberapa kelebihan dan juga kelemahan yaitu sebagai berikut :
·
Kelebihan Proses pembelajaran lebih terpusat pada siswa sehingga
memungkinkan siswa aktif dan kreaktif dalam pembelajaran.
·
Langkah-langkah pembelajarannya sistematis sehingga memudahkan guru untuk
memanajemen pelaksanaan pembelajaran.
·
Memberi peluang guru untuk lebih kreatif dan mengajak siswa untuk aktif
dengan berbagai sumber belajar.
·
Langkah-langkah pembelajaran melibatkan keterampilan proses sains dalam
mengonstruksi konsep hukum atau prinsip.
·
Proses pembelajarannya melibatkan proses-proses kognitif yang potensial
dalam merangsang perkembangan intelek khususnya keterampilan berpikir tingkat
tinggi siswa.
Kelemahan Metode saintifik :
·
Membutuhkan kreatifitas tinggi dari guru untuk menciptakan lingkungan
belajar dengan menggunakan pendekatan scientific sehingga apabila guru tidak
mau kreatif maka pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
·
Guru jarang menjelaskan materi pelajaran karena guru banyak yang
beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini guru tidak perlu menjelaskan
materinya.
Video diatas adalah pembelajaran matematika di salah satu negara tetangga yang sedang viral. Pembelajaran dilakukan dengan tidak seperti umumnya. Guru itu mengajarkan materi dengan menggunakan lagu, gerakan, dan pemisalan yang siswa cekap tanggap. Video itu viral bukan hanya karena gurunya tapi cara penyampaian yang membuat seluruh siswanya senang saat pembelajaran berlangsung.


0 komentar:
Posting Komentar